BERSYAHADAT
"""""""""""""""""""""
Kajian ini untuk supaya bagaimana Diri ini memahami cara berSYAHADAT dengan baik dan benar serta penuh makna/ penghayatan yg membuat ucapan SYAHADAT kita tsb, benar-benar diterima ALLAH.
__
Maka dari lisan atau ucapan SYAHADAT yang penuh makna itu, yaitu dengan melafazkan ungkapan kalimah "LAA" dengan menghilangkan dan membinasakan sifat-sifat yang lain, selain ALLAH. Sehingga tidak ada lagi keujudan bulan, bintang, alam, dunia dan keujudan kehidupan diri, melainkan ALLAHlah yang ujud, wujud dan maujud, pada sekalian wajah alam.
----------------------------------------------------------------------------------
Saat melafazkan kalimah "LAA" kita dikehendaki mengisi KEYAKINAN HATI dan mengisi KEPERCAYAAN AKAL, bahwa tidak ada yang lain lagi pada keujudan alam ini, melainkan adalah WAJAH ALLAH yang meliputi segalanya.
__
Hanya ALLAH saja yang ada dan hanya ALLAH saja yang wujud.
__
Keujudan zat dengan keujudan sifat ALLAH itu, adalah esa (satu juga pada hakikatnya).
__
Adanya ALLAH itu meliputi segala yang zahir maupun yang batin.
----------------------------------------------------------------------------------
Saat melafazkan kalimah "ILA HA" bermaksud mengadakan atau meng-iyakan dan mengambil balik segala apa yang kita telah tolak dalam kalimah "LAA".
__
Maksudnya..
Jika dalam kalimah "LAA" kita tolak semua sifat makhluk (kita mengaku bahwa tidak ada lain, selain ALLAH), maka dalam kalimah "ILA HA" itu kita mengaku bahwa ALLAH telah menzahirkan makhluknya melalui 7 sifatNYA, seperti sifat hidup, kuasa, berkehendak, mengetahui, mendengar, melihat dan sifat berkata-kata.
----------------------------------------------------------------------------------
Saat melafazkan kalimah "ILA HA" dalam berSYAHADAH, kita dikehendaki mengingati diri kita bahwa sifat yang ada pada diri dan yang kita bawa ini, tidak boleh berdiri sendiri, hanyalah sekadar sifat yang menumpang dan bergantung kepada sifat ALLAH.
__
Diri kita tidak memiliki apa-apa. Kita tidak akan dapat melihat tanpa basirun ALLAH dan kita tidak akan dapat mendengar tanpa samiun ALLAH.
__
Dari kesadaran dan keinsyafan itu, membawa HATI kita kepada suatu perasaan kosong, hiba, hina, kerdil, miskin, kecil dan perasaan fakir dihadapan ALLAH.
----------------------------------------------------------------------------------
Jangan sekali-kali kita menjadi lupa diri, bahwa semua sifat-sifat yang kita miliki ini, adalah kepunyaan ALLAH, diri kita ini, hanya sekadar menumpang sifat ALLAH.
__
Seandainya yang menjadi milik ALLAH itu telah kita serahkan semula kepada ALLAH, semasa hayat masih dikandung badan dan semasa masih berada didalam dunia, apabila kita pulang kerahmatullah kelak (setelah kita meninggal nanti), tidak ada apa-apa lagi yang perlu ditanyakan, tak perlu dihisab dan tak perlu dipersoalkan oleh Malaikat Mungkar dan Nakir.
__
Perkara yang membuat kita ditanya dan dipersoalkan itu, adalah karena hutang sifat kita saat di dunia masih belum dijelaskan, belum mengembalikan pinjaman dan belum mengembalikan hak ALLAH saat hayat masih ada dan saat masih hidup didunia..
----------------------------------------------------------------------------------
Hutang sifat yang kita pinjam dari ALLAH, hendaklah dikembalikan semula kepada ALLAH.. sehingga tak ada lagi yang ALLAH hendak tuntut, tak ada lagi yang ALLAH hendak tagih dari kita, jika semuanya telah dikembalikan dan diserahkan kepadaNYA.
__
Hidup dan mati kita telah kita serahkan kepada ALLAH, jasad zahir dan batin telah dikembalikan kepada ALLAH... tidak lagi ada soal jawab kubur kpd malaikat Mungkar dan Nakir, malah dipintu surgalah kita disambut oleh ALLAH swt.. ROH MUTHMAINAH, ROH yang diterima ALLAH.
__
Malaikat Munkar dan Nakir dalam Islam adalah malaikat yang menguji iman orang² mati di kuburan mereka, walaupun ada referensi tidak ditemukan dalam Quran.
----------------------------------------------------------------------------------
BARZAKH ialah dinding pemisah di antara 2 alam yang akan dialami oleh setiap manusia, yaitu antara alam dunia dengan alam akhirat.
__
NYAWA kita, sebenarnya itulah sifat hidup bagi ALLAH.
__
AKAL kita, sebenarnya sifat mengetahui bagi ALLAH.
__
KEKUATAN pada diri kita, sebenarnya itulah sifat berkuasa bagi ALLAH.
__
NIAT kita, sebenarnya itu adalah sifat berkehendak bagi ALLAH.
__
MATA kita, sebenarnya itulah sifat melihat bagi ALLAH.
__
TELINGA kita, sebenarnya itulah sifat mendengar bagi ALLAH
__
Yang bernama kuat pada kita itu adalah sifat kudrat bagi ALLAH.
__
ALLAHlah menjadi penyebab dari segala sebab...
__
Ketetapan ALLAH itu, telah mendahului dan mengatasi kejadian makhluk.
__
ALLAH itu sempurna dalam segala kejadianNYA. Segala apa yang berlaku atas diri kita ini, adalah datangnya dari ketetapan ALLAH yang terbaik.
----------------------------------------------------------------------------------
Bagi yang benar-benar mengenal ALLAH, nama ALLAH yang sebenar benarnya itu, bukan boleh dilafaz dengan perkataan.
__
ALLAH bukan suara dan bukan huruf.
__
ALLAH bukan perkataan, seperti perkataan aku atau perkataan
dia.
__
Tidak ada lagi perkataan "ALLAH atau Tuhan", ALLAH atau Tuhan itu, hanya sekadar nama.
__
Sedangkan ALLAH dan Tuhan yang sebenar itu, sifatNYA tidak berhuruf dan tidak bersuara.
__
ALLAH juga bukan terletak dan tidak tertakluk pada nama.
__
Sedangkan ALLAH itu bersifat di atas segala kesempurnaan.
__
Jika ALLAH ada nama untuk di panggil, kesempurnaanNYA ALLAH itu melebihi, mengatasi dan mendahului dari panggilan.
----------------------------------------------------------------------------------
Dalam ilmu MAKRIFAT, konsep penghayatan ilmu adalah amat penting.. yaitu konsep meletakkan sifat ALLAH sesuai pada tempatnya dan membuat perbandingan pula dengan diri sendiri..> Inilah yang dikatakan konsep kefahaman yang berlandaskan dan berazaskan pada pemahaman dan penghayatan MAKRIFAT.
__
Faham apa itu sifat 20 dan faham bagaimana keterkaitannya dengan kalimah SYAHADAH dan faham pula bagaimana cara untuk meletak dan menterjemahkan keatas diri sendiri
__
Seandainya sifat 20 itu, tidak dirujuk kepada diri, selama itulah kita tidak akan dapat mengenal dan melihat ALLAH.
----------------------------------------------------------------------------------
Keimanan kepada ALLAH harus tertanam dengan benar pada diri seseorang... Sebab jika IMAN kepada ALLAH tidak tertanam dengan benar, maka ketidak benaran ini akan berlanjut kepada keimanan yang lain, seperti iman kepada Malaikat, Kitab-kitab, Rasul-rasul, Hari kiamat serta qadha dan qadarNYA.. Dan pada akhirnya akan merusak ibadah seseorang secara keseluruhan.
----------------------------------------------------------------------------------
Bagi mereka² yang mengenal ALLAH, mengenal diri dan bagi mereka yang mendalami sifat Salbiah, mereka tidak sekali-kali mengaku dirinya sebagai Tuhan, apa lagi mengadakan patong untuk disembah sebagai tuhan.. Yang mendakwa dirinya tuhan, sesungguhnya mereka- mereka itu dari golongan yang sesat, yang buta mata hati dan sangat buta pula mata zahirnya.
__
.
(TUAK ILAHI)
No comments:
Post a Comment