💜SHOLATUM MINALLAH WA'ALFA SALAM...
ALAL MUSTOFA AHMAD SYARIFIL MAQOM💜
ASSALAMU'ALAIKUM...
TIADA SATU NAFAS PUN TERLEPAS DARIPADAKU MELAINKAN DI SITU PULA ADA QADAR YANG BERLAKU DI ATAS MU, karena hakikat nafas itu adalah penyatuan antara pencinta dengan yang dicintai, inilah yang dikatakan makna sholat yang berkekalan, sebab sholat itu adalah MIKRAJNYA bagi orang yang mukmin, maka dari itu ikutilah gerak nafasmu sampai kepada yang dicintai yaitu Allah, inilah peringkat yang terpuji karena pada peringkat inilah yang dikatakan : "SHOLATLAH ENGKAU KEPADA DIRIMU SENDIRI, SEBAB YANG ADA PADA DIRIMU HANYALAH PENYEMBAHAN PADA DIRIMU, TIADA LAIN DIRIMU ITU MELAINKAN DIRIKU JUA ADANYA"
Maksudnya ialah tukarlah arah pandanganmu atau hadapmu dari Kiblat Kaabah kepada yang Haq, lakukan ini semasa turun naiknya Nafas, ITULAH SHOLAT YANG BERKEKALAN, maka dari itu turun naiknya nafas mu disebut dengan "ASH0LATU DAIMULHAQ" maksudnya adalah SHOLAT DIAM tetap tanpa gerakan, dilakukan terus menerus sepanjang hidup, itu jugalah yang disebut SHALAT ABADI karena menuju ALAM KEABADIAN
NIATNYA dalam hati mu adalah SH0LAT DAIM UNTUK SELAMA HIDUP, karena BERDIRI itu adalah hakikatnya HIDUPmu, RUKUK itu adalah hakikatnya PENGLIHATANmu, IKTIDAL itu adalah hakikatnya PENDENGARANmu, SUJUD itu adalah hakikatnya PENCIUMANmu, BACAAN AYAT itu adalah hakikatnya UCAPANmu, DUDUK itu adalah hakikatnya IMANmu, PUJIAN itu adalah hakikatnya KELUAR MASUK NAFASmu, DZIKIR itu adalah hakikatnya INGATANmu, KIBLAT itu adalah hakikatnya RENUNGANmu, jadi FARDHU itu adalah hakikatnya MENJALANKAN YANG WAJIB LANTARAN KUDRATku, PASRAHnya engkau KEPADA DZATku yang maha HIDUP, KARENA YANG DEMIKIAN ITU TELAH BERDIRInya engkau PADA ZAT, SIFAT dan PERBUATANku.
inilah Al Qur'an sejati, sebagai tanda HAKIKAT semua SH0LAT, inilah HAKIKAT SH0LAT DAIM yakni sholat yang sejati, tanpa dihalangi waktu, tidak mempunyai hitungan rakaat, SH0LAT DAIM inilah yang boleh sambil kerja, duduk dengan berdiri, berdiri dengan duduk, lari dengan berhenti, membisu dengan bercerita, bepergian dengan tidur, tidur dengan terjaga seperti itulah ibaratnya, sebab HAKIKAT SH0LAT DAIM itu tanpa SUJUD dan RUKUK, yakni hanya berada dalam RASA HIDUPmu semata
Inilah Sholatul Daim yang dinamakan Sholat yang berkekalan, Wahdah Fil Kasrah yaitu pandang satu kepada yang banyak, maka yang dinamakan Nafas itu yang keluar masuk daripada mulut, maka yang dinamakan Nupus itu yang keluar masuk daripada hidung, maka yang dinamakan Tanapas itu yang keluar masuk daripada telinga, maka yang dinamakan Ampas itu yang keluar masuk daripada mata, maka Napas itulah yang menuju kepada HAQ, karena itu hendaklah engkau ketahui Ilmu Nafas, yaitu Ilmu Ghaibul Ghuyub, karena itu adalah salah satu daripada ibadahnya Muhammad
Nafas masuk HU-Muahammad, Nafas tertahan HU-Ahmad, Nafas keluar HU-Ahad, Maka amalan inilah yang dinamakan Syuhudul Wahdah Fil Kasrah, Syuhudul Kasrah Fil Wahdah, dari Allah, dengan Allah dan untuk Allah, Dari Allah mengerakkan Ruhaniah,dari ruhaniah mengerakan Al-Hayat, dari Al-Hayat menggerakkan nafas dan dari nafas menggerakkan jasad dan pada hakikatnya itu Allah jua yang menggerakkan sekaliannya sebagaimana firmaNya: “Ya Muhammad, bukanlah engkau yang melontar ketika engkau melontar, akan tetapi Allah lah yang melontar ketika engkau melontar.
Jadi pada pandangan dzahirnya perbuatan hamba, tetapi pada pandangan mata hati adalah perbuatan Allah jua adanya, itulah yang dikatakan hubungan antara hamba dengan Allah dan Allah dengan hamba ialah umpama matahari dengan cahaya yang tidak bersekutu atau bersatu dan tidak bercerai antara cahaya itu dengan zat matahari, Cahaya itu bukan matahari dan bukan lain daripada matahari, Contoh yang lain pula seperti api dengan asap, asap itu menunjukkan adanya api dan asap itu bukan api dan tidak lain daripada api yang tidak bercerai dan tidak bersekutu, begitulah juga hamba dengan Allah, tidak bercerai dan tidak bersatu, maka ketika itu akal kita akan berkata: "Alangkah ajaibnya, bagaimana boleh berhimpun kedua-duanya (hamba dengan Allah) yang berlawanan padahal kedua-duanya tidak sah berhimpun antara satu sama lain." Sebagaimana di isyaratkan Nabi Artinya: "Tidak bercerai antara nafi dan isbat, siapa yang menceraikannya kafir, siapa yang menyatukanNya kufur.
Kata pepatah: "Tak kenal maka tak cinta, tak cinta maka tak dekat, tak dekat maka tak belajar, tak belajar maka tak mengerti, tak mengerti maka tak paham, tak paham maka tak mengetahui, tak mengetahui maka tak berkata, tak berkata maka tak merasa, tak merasa maka Lenyaplah manusia, karena Rasa dirasa adalah sama, tidak terpisah dari dahulu kala, hanya nafsu menutup pintunya, sungguh Dia telah lama bertahta disana, dicarinya Dia jauh dibalik gunung, tidak disadari dirinya meraung, menjerit-jerit minta di tenung, supaya bertemu kekasih yang dikandung"
Sirr Rabbani
No comments:
Post a Comment