Sunday, 3 December 2017

"KEKASIH YANG BERSENDIRI"

"KEKASIH YANG BERSENDIRI"
________________________________________
Paling aku tidak mengerti...
Bagaimana mahu menyeru Mu... 
Jika nama juga hijab...
Antara Engkau dan aku...
Engkau esa adanya...
Tiada hijab menemani Mu...
Mana mungkin Engkau terhijab...
________________________________________
Berapa banyak hati sudah hancur luluh
dalam merindui Mu...
Berapa banyak fikiran telah jatuh berkecai
dalam mencari Mu...
Engkau teramat dekat...
Tetapi bila didekati Engkau menjauh...
Bila berhenti Engkau melambai...
Bila dikejar Engkau menjauh kembali...
________________________________________
Bila aku di tangga rumah Mu...
Engkau menutup pintu...
Bila aku undur...
Engkau membuka jendela...
Bila aku mengintai...
Engkau melabuhkan tirai...
________________________________________
Dalam kepayahan ini...
Daku perlukan penawar...
Dan penawar itu ada pada tangan Mu...
Namun aku malu menghulurkan tanganku yang cemar...
Untuk disambut oleh tangan Mu yang Maha suci...
________________________________________
Aku tidak tergamak sekali untuk meminta Engkau menjadi teman...
Kerana aku tidak pernah membuktikan kesetiaan sebagai sahabat...
Namun hatiku gila kepada Mu...
Tetapi aku malu memanggil Engkau kekasih...
Kerana daku tersangat hodoh dan hina...
________________________________________
Janganlah Engkau durja dan murka...
Lantaran si hodoh dan hina ini mengasihi Mu...
Wajahku yang hodoh dan hina...
Tidak layak Engkau tatapi...
Wajah Mu yang cantik berseri...
Tidak layak aku tatapi...
________________________________________
Di atas tangga rumah Mu aku terlena...
Dengan harapan mataku tidak terbuka lagi...
Kerana daku tidak tahan merindui Mu...
Izinkan aku bermalam di tangga rumah Mu...
Bersandar dan memejam mataku di situ...
Agar apabila Engkau membuka pintu...
________________________________________
Engkau memandang tepat kepada ku...
Walaupun aku tidak memandang kepada Mu...

No comments:

Post a Comment