Menjaga Lurusnya Keyakinan dari Penyakit Aqidah
Kamis 25 Jamadilawal 1435 / 27 Maret 2014 07:26
SALIMUL aqidah berarti aqidahnya bersih dan bebas dari segala penyakit aqidah seperti kemusyrikan, bid’ah, khurafat, tahayul, sihir, filsafat dll. Untuk mendapatkan pemahaman aqidah yang bersih, maka harus mengacu langsung pada Rasulullah saw. dan bagaimana para salafu solih beraqidah. Dan agar umat Islam terhindar dari bahaya kemusyrikan, maka mereka harus tahu macam-macam bentuk kemusyrikan tersebut.
Dalam kitab-kitab aqidah, kemusyrikan dibagi dua, yaitu: Syirik Akbar (besar) dan Syirik Asghor (kecil). Syirik Akbar adalah menyekutukan Allah pada sesuatu yang murni hak Allah, seperti menjadikan selain Allah tuhan yang diibadahi, ditaati, dicintai, ditakuti, dan hak lainnya. Apakah tuhan itu berupa benda langit seperti, matahari, bintang, dan bulan ; atau binatang seperti, sapi, banteng dan anjing ; atau manusia, seperti para pemimpin agama (nabi, pendeta, rahib dan ulama ) dan pemimpin politik (presiden dan raja) ; atau benda mati, seperti patung dan tumbuhan ; atau mahluk ghaib, seperti jin, syetan dan malaikat ; atau lainnya seperti harta, nafsu dan ilmu.
Syirik Asghor, yaitu suatu dosa besar yang dapat mengantarkan pelakunya kepada Syirik Akbar, seperti bersumpah atas nama selain Allah, riya dll. Rasulullah saw. bersabda:” Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takuti menimpa kamu adalah Syirik Asghor”. Sahabat bertanya:”Wahai Rasulullah saw. apakah Syirik Asghor itu?”. Rasul saw. menjawab:”Riya”. Maka segala sesuatu yang mengandung riya harus dihindari, seperti ibadah riya, ceramah riya, ibadah haji riya dll. Syirik Akbar menghapuskan semua amal perbuatan sedangkan syirik kecil menghapuskan sebagian amal. Syirik Akbar menyebabkan pelakunya kekal di neraka, sedangkan Syirik Asghor menyebabkan pelakunya masuk neraka walaupun tidak kekal.
Di antara bentuk kemusyrikan yang banyak dilakukan oleh manusia adalah berdo’a atau meminta kepada selain Allah, seperti meminta kepada orang yang sudah mati, meminta kepada dukun, meminta kepada jin dan syetan, meminta kepada paranormal dll. Padahal Allah swt. telah berfirman: “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan”(QS Al-Fatihah 5 ). Sedangkan bentuk kemusyrikan pada masyarakat modern adalah membuat aturan atau UU untuk mengatur kehidupan manusia yang bertentangan dengan Syariat Islam.
Disebutkan dalam As-Syura 21: “Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih”. []
No comments:
Post a Comment