Asalamaualaikom sahabat, inilah JANJI ALLAH AZAWAJALLA dn YAKINLAH bahawa janji Allah itu adalah BENAR-BENAR akan Allah tunaikan kpd yg BERIMAN (PERCAYA SEPENUHNYA) kpd Allah dan HARI PEMBALASAN kelak (hari AKHIRAT).
Istimewa kpd sahabat yg BENAR-BENAR YAKIN akan janji-janji Allah Yang Maha Berkuasa alhamdulillah saya brsyukur kpd Allah atas nikmat kurniaanNya (brimannya sahabat kpd Allah dan janjiNya) tntang hari PEMBALASAN atau hari timbangan AMAL dan saya brharap apa yg telah, sdg dan akan saya dedahkan atau kongsikan mmberi kebaikan atau mnfaat yg bukan sdikit akan ttapi BANYAK, maknanya bkn sahabat saja yg dpt mnfaatnya akan ttapi sluruh ahli kluarga sahabat dekat dan jauh juga dpt merasa mnfaat dari ILMU yg tinggi NILAINYA (PEMBERSIHAN AKIDAH dan IBADAH) yg mnjadi prkara ASAS dlm usaha mningkatkan martabat atau darjat kita di sisi Allah Azawajalla. TAHNIAH UTK SAHABAT!.
Siapakah yg tdk bahagia jika ibu dan bapa, isteri-isteri dan anak-anak serta cucu dan cicit dpt brsama brkumpul smula dlm syurga yg PENUH dgn knikmatan yg tdk mampu digambarkan olh akal krn kita tdk prnah mlihatnya slain Rasulullah Salallahualaiwasallam yg tanahnya saja dari mutiara, masya Allah!.
NASIHAT saya, jika sahabat telah faham akan apa yg saya kongsikan dn brubah dari briman dgn akidah golongan 72 sperti sifat 20, hakimiyah dan lain2 akidah sesat lagi mnyesatkan maka brpegang TEGUHLAH dgnnya dan brsyukurlah kpd Allah krn sahabat telah BRJAYA kluar dari cngkaman kelompok 72 sperti sufi/tabligh, khawarij, muktazila dn lain2 yg skali gus Allah juga mngurniakan kefahaman dlm agamaNya kpd sahabat (mudah-mudahan) utk mnjadi golongan AN NAJIYAH (golongan SELAMAT) atau golongan 1 (satu).
Brikut tafsir Al Hafiz Ibnu Katsir dari Surah Ar-Ra'd ayat 20 hingga 21 yg mncakupi tntang balasan syurga kpd org yg BENAR keimanannya kpd Allah dn hari PEMBALASAN, juga tntang brkumpulnya smula ahli kluarga mereka dlm syurga dan tntang ucapan alu-aluan Allah dan para malaikatNya kpd kita smua (mudah-mudahan), smuga prkongsian ilmu ini mmbuat sahabat lbh brsemangat utk KEKAL dlm usaha pembersihan AKIDAH dan IBADAH kpd diri sndiri dan ahli kluarga sbersih-bersihnya dari cmpuran akidah dan cara ibaah kafir ahli kitab, syiah dan majusi.
Wasallamualaikom.
الَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَلا يَنْقُضُونَ الْمِيثَاقَ (20) وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ (21) وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ (22) جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالْمَلائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ (23) سَلامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ (24)
(iaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merosak perjanjian, dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkannya, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. Dan orang-orang yang sabar kerana mencari keridaan Tuhannya, mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan, orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (iaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya, dan anak cucunya, sedangkan malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan), "Keselamatan terlimpahkan kepada kalian berkat kesabaran kalian." Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
(iaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merosak perjanjian, dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkannya, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. Dan orang-orang yang sabar kerana mencari keridaan Tuhannya, mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan, orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (iaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya, dan anak cucunya, sedangkan malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan), "Keselamatan terlimpahkan kepada kalian berkat kesabaran kalian." Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
Allah Swt. berfirman, menceritakan tentang orang-orang yang memiliki sifat-sifat yang terpuji ini; bahawa mereka akan memperoleh kesudahan yang baik, iaitu akibat yang terpuji dan kemenangan di dunia dan akhirat:
{الَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَلا يَنْقُضُونَ الْمِيثَاقَ}
(iaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merosak perjanjian. (Ar-Ra'd: 20)
(iaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merosak perjanjian. (Ar-Ra'd: 20)
Mereka tidak sama dengan orang-orang munafik yang apabila seseorang dari mereka mengadakan perjanjian, maka dilanggarnya; apabila bersengketa, curang; apabila berbicara, dusta; dan apabila dipercayai, khianat.
{وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ}
dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkannya. (Ar-Ra'd: 21)
dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkannya. (Ar-Ra'd: 21)
seperti silaturahim, berbuat baik kepada kaum kerabat dan kaum keluarga, juga kepada kaum fakir miskin, orang-orang yang memerlukan bantuan, dan lain-lain kebaikan.
{وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ}
dan mereka takut kepada Tuhannya. (Ar-Ra'd: 21)
dan mereka takut kepada Tuhannya. (Ar-Ra'd: 21)
Yakni dalam mengerjakan amal-amal yang harus mereka lakukan dan dalam menghindari perbuatan-perbuatan yang harus mereka tinggalkan. Dalam hal tersebut mereka merasa di bawah pengawasan Allah dan mereka merasa takut akan hisab yang buruk di hari akhirat. kerana itulah maka Allah memerintahkan mereka untuk tetap berada dalam jalan yang lurus dan istiqamah dalam semua aktivitas dan semua keadaan yang mereka alami.
{وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ}
Dan orang-orang yang sabar kerana mencari keredaan Tuhannya. (Ar-Ra'd: 22)
Dan orang-orang yang sabar kerana mencari keredaan Tuhannya. (Ar-Ra'd: 22)
iaitu sabar terhadap hal-hal yang diharamkan dan dosa-dosa. Mereka memutuskan diri dari perbuatan-perbuatan tersebut kerana mengharapkan reda Allah dan pahala-Nya yang berlimpah.
{وَأَقَامُوا الصَّلاةَ}
mendirikan salat. (Ar-Ra'd: 22)
dengan memelihara batasan-batasannya, waktu-waktunya, rukuk, sujud, dan khusyuknya sesuai dengan apa yang dianjurkan oleh syariat.
mendirikan salat. (Ar-Ra'd: 22)
dengan memelihara batasan-batasannya, waktu-waktunya, rukuk, sujud, dan khusyuknya sesuai dengan apa yang dianjurkan oleh syariat.
{وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ}
dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka. (Ar-Ra'd: 22)
dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka. (Ar-Ra'd: 22)
Artinya, mereka memberikan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka kepada orang-orang yang wajib mereka biayai, iaitu anak, isteri, dan kaum kerabat; mereka juga memberi orang lain dari kalangan kaum fakir miskin dan orang-orang yang memerlukan bantuannya.
{سِرًّا وَعَلانِيَةً}
secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. (Ar-Ra'd: 22)
secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. (Ar-Ra'd: 22)
Yakni baik secara sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan; tiada suatu keadaan pun yang menghambat mereka untuk menginfakkannya, baik di malam ataupun siang harinya.
{وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ}
serta menolak kejahatan dengan kebaikan. (Ar-Ra'd: 22)
serta menolak kejahatan dengan kebaikan. (Ar-Ra'd: 22)
Maksudnya, mereka membalas perbuatan jahat dengan perbuatan yang baik. Untuk itu, apabila seseorang menyakiti mereka, maka mereka membalasnya dengan kebaikan sebagai pengejawantahan dari sikap sabar dan memaafinya. Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ}
Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolaholah teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. (Fushshilat: 34-35)
Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolaholah teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. (Fushshilat: 34-35)
kerana itulah maka Allah Swt. memberitahu tentang mereka yang berbahagia yang menyandang sifat-sifat yang baik itu, bahawasanya mereka akan memperoleh tempat kesudahan yang baik. Dalam ayat selanjutnya hal itu dijelaskan oleh firman-Nya:
{جَنَّاتِ عَدْنٍ}
(iaitu) syurga 'Adn. (Ar-Ra'd: 23)
(iaitu) syurga 'Adn. (Ar-Ra'd: 23)
Al-'Adn artinya tempat bermukim, yakni syurga-syurga tempat tinggal; mereka kekal di dalamnya.
Dari Abdullah ibnu Amr, disebutkan bahawa ia pernah mengatakan, "Sesungguhnya di dalam syurga terdapat sebuah gedung yang disebut 'Adn, di sekelilingnya terdapat banyak menara dan taman. Di dalam gedung 'Adn terdapat lima ribu pintu, dan pada tiap-tiap pintunya terdapat lima ribu buah tirai hibarah. Tiada yang memasukinya kecuali hanya nabi atau siddiq atau orang yang mati syahid."
Ad-Dahhak telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: (iaitu) syurga 'Adn. (Ar-Ra'd: 23) Yakni sebuah kota syurga, di dalamnya terdapat para rasul, para nabi, para syuhada, dan para imam pemberi petunjuk; sedangkan orang-orang lain berada di sekitar mereka sesudahnya, dan syurga-syurga lainnya berada di sekitarnya. Kedua riwayat di atas dikemukakan oleh Ibnu Jarir.
Firman Allah Swt.:
{وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ}
bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya, dan anak cucunya. (Ar-Ra'd: 23)
{وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ}
bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya, dan anak cucunya. (Ar-Ra'd: 23)
Artinya, Allah menghimpunkan mereka bersama kekasih-kekasih mereka di dalam syurga, iaitu bapak-bapak mereka, keluarga mereka, dan anak-anak mereka yang layak untuk masuk syurga dari kalangan kaum mukmin, agar hati mereka senang. Sehingga dalam hal ini Allah mengangkat darjat orang yang berkedudukan rendah ke tingkat kedudukan yang tinggi sebagai anugerah dari-Nya dan kebajikan-Nya, tanpa mengurangi darjat ketinggian seseorang dari kedudukannya. Hal ini sama dengan yang diungkapkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:
{وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شِيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ}
Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka. (Ath-Thur: 21), hingga akhir ayat.
Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka. (Ath-Thur: 21), hingga akhir ayat.
Adapun firman Allah Swt.:
{وَالْمَلائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ سَلامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ}
sedangkan malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan), "Salamun 'Alaikum Bima Sabartum.” Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (Ar-Ra'd: 23-24)
{وَالْمَلائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ سَلامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ}
sedangkan malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan), "Salamun 'Alaikum Bima Sabartum.” Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (Ar-Ra'd: 23-24)
Yakni para malaikat masuk ke tempat mereka dari setiap pintu untuk mengucapkan, "Selamat masuk syurga," kepada mereka. Dengan kata lain, apabila mereka masuk ke dalam syurga, maka para malaikat datang berduyun-duyun mengucapkan selamat atas apa yang telah mereka peroleh dari Allah, iaitu kedudukan yang dekat dengan-Nya, limpahan nikmat dari-Nya, dan masuk ke dalam Darussalam berdekatan para siddiqin, para nabi, dan para rasul yang mulia.
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ، رَحِمَهُ اللَّهُ: حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ، حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي أَيُّوبَ، حَدَّثَنَا َعْرُوفُ بْنُ سُوَيْد الْجُذَامِيُّ عَنْ أَبِي عُشَّانَةَ الْمَعَافِرِيِّ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: "هَلْ تَدْرُونَ أَوَّلَ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ خَلْقِ اللَّهِ؟ " قَالُوا: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: "أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ خَلْقِ اللَّهِ الْفُقَرَاءُ المهاجرون الذين تُسدُّ بهم الثغور، وتُتَّقَى بِهِمُ الْمَكَارِهُ، وَيَمُوتُ أَحَدُهُمْ وَحَاجَتُهُ فِي صَدْرِهِ لَا يَسْتَطِيعُ لَهَا قَضَاءً، فَيَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ مَلَائِكَتِهِ: ائْتُوهُمْ فَحَيُّوهُمْ. فَتَقُولُ الْمَلَائِكَةُ: نَحْنُ سُكَّانُ سَمَائِكَ، وَخِيرَتُكَ مَنْ خَلْقِكَ، أَفَتَأْمُرُنَا أَنْ نَأْتِيَ هَؤُلَاءِ فَنُسَلِّمَ عَلَيْهِمْ؟ قَالَ: إِنَّهُمْ كَانُوا عِبَادًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا، وتُسَد بِهِمُ الثُّغُورُ، وَتُتَّقَى بِهِمُ الْمَكَارِهُ، وَيَمُوتُ أَحَدُهُمْ وَحَاجَتُهُ فِي صَدْرِهِ فَلَا يَسْتَطِيعُ لَهَا قَضَاءً". قَالَ: "فَتَأْتِيهِمُ الْمَلَائِكَةُ عِنْدَ ذَلِكَ، فَيَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ، {سَلامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ}
Imam Ahmad rahimahullah mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Abdur Rahman, telah menceritakan kepadaku Sa'id ibnu Abu Ayyub, telah menceritakan kepada kami Ma'ruf ibnu Suwaid Al-Harrani, dari Abu Usyanah Al-Mu'afiri, dari Abdullah ibnu Amr ibnul As-r.a., dari Rasulullah Saw. Disebutkan bahawa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Tahukah kalian, siapakah orang-orang yang mula-mula masuk syurga dari kalangan makhluk Allah? Mereka (para sahabat) menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Maka Rasulullah Saw. bersabda: Orang yang mula-mula masuk syurga dari kalangan makhluk Allah ialah kaum fakir miskin Muhajirin; mereka adalah orang-orang yang bertugas membentengi daerah-daerah perbatasan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Seseorang dari mereka mati, sedangkan keperluannya masih tersimpan di dalam dadanya tanpa mempunyai kemampuan untuk melunaskannya. Maka Allah berfirman kepada para malaikat yang dikehendaki-Nya, "Datangilah mereka oleh kalian dan ucapkanlah selamat kepada mereka!" Maka para malaikat bertanya, "Kami adalah penduduk langit-Mu dan makhluk-Mu yang terpilih, apakah Engkau perintahkan kami untuk datang kepada mereka untuk mengucapkan selamat kepada mereka?” Allah berfirman, "Sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-(Ku) yang menyembah-Ku tanpa mempersekutukan diri-Ku dengan sesuatu pun. Merekalah yang membentengi daerah-daerah perbatasan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Seseorang dari mereka mati, sedangkan keperluannya masih tersimpan di dalam dadanya tanpa dapat melunaskannya (menunaikannya)." Rasulullah Saw. melanjutkan sabdanya, bahawa saat itu juga para malaikat mendatangi mereka dan masuk ke tempat mereka dari semua pintunya seraya mengucapkan: Keselamatan terlimpahkan kepada kalian berkat kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (Ar-Ra'd: 24)
وَرَوَاهُ أَبُو الْقَاسِمِ الطَّبَرَانِيُّ، عَنْ أَحْمَدَ بْنِ رِشْدِينَ، عَنْ أَحْمَدَ بْنِ صَالِحٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ وَهْبٍ، عَنْ عَمْرو بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ أَبِي عُشَّانة سَمِعَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى الله عليه وسلم قال: "أَوَّلُ ثُلَّةٍ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ فُقَرَاءُ الْمُهَاجِرِينَ، الَّذِينَ تُتَّقَى بِهِمُ الْمَكَارِهُ، وَإِذَا أُمِرُوا سَمِعُوا وَأَطَاعُوا، وَإِنْ كَانَتْ لِرَجُلٍ مِنْهُمْ حَاجَةٌ إِلَى سُلْطَانٍ لَمْ تُقْضَ حَتَّى يَمُوتَ وَهِيَ فِي صَدْرِهِ، وَإِنَّ اللَّهَ يَدْعُو يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْجَنَّةَ فَتَأْتِي بِزُخْرُفِهَا وَزِينَتِهَا، فَيَقُولُ: أَيْنَ عِبَادِي الَّذِينَ قَاتَلُوا فِي سَبِيلِي، وَأُوذُوا فِي سَبِيلِي، وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِي؟ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِغَيْرِ عَذَابٍ وَلَا حِسَابٍ، وَتَأْتِي الْمَلَائِكَةُ فَيَسْجُدُونَ وَيَقُولُونَ: رَبَّنَا نَحْنُ نُسَبِّحُكَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ، ونُقدس لَكَ، مِنْ هَؤُلَاءِ الَّذِينَ آثَرْتَهُمْ عَلَيْنَا؟ فَيَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: هَؤُلَاءِ عِبَادِي الَّذِينَ جَاهَدُوا فِي سَبِيلِي، وَأُوذُوا فِي سَبِيلِي فَتَدْخُلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ مِنْ كُلِّ بَابٍ: {سَلامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ}
Abul Qasim At-Tabrani meriwayatkannya dari Ahmad ibnu Rasyidin, dari Ahmad ibnu Saleh, dari Abdullah ibnu Wahb, dari Umar ibnul Haris, dari Abu Usyanah yang telah mendengar dari Abdullah ibnu Amr, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Golongan yang mula-mula masuk syurga adalah kaum fakir miskin Muhajirin yang dengan keberadaan mereka semua hal yang tidak diinginkan terhindarkan; dan apabila mereka diperintahkan, maka mereka tunduk patuh mengerjakannya. Dan sesungguhnya seseorang dari mereka benar-benar mempunyai keperluan kepada sultan yang belum terpenuhi hingga ia mati, sedangkan keperluannya itu masih tersimpan di dalam dadanya. Dan sesungguhnya Allah menyeru syurga pada hari kiamat, maka syurga datang dengan segala keindahan dan perhiasannya. Lalu Allah berfirman, "Di manakah hamba-hamba-Ku yang telah berperang di jalan Allah, disakiti dalam membela jalan-Ku, dan berjihad di jalan-Ku? Masuklah kalian ke dalam syurga tanpa azab dan tanpa hisab.” Maka berdatanganlah para malaikat yang langsung bersujud (kepada-Nya) dan berkata, "Wahai Tuhan kami, kami selalu bertasbih dengan memuji-Mu sepanjang malam dan siang hari, dan kami selalu menyucikan Engkau, siapakah mereka yang lebih Engkau utamakan di atas kami?” Allah Swt. berfirman, "Mereka adalah hamba-hamba-Ku yang berjihad di jalan-Ku dan disakiti kerana membela jalan-Ku.” Maka para malaikat masuk ke tempat mereka dari semua pintu seraya mengucapkan, "Keselamatan terlimpahkan kepada kalian berkat kesabaran kalian.” Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
Abul Qasim At-Tabrani meriwayatkannya dari Ahmad ibnu Rasyidin, dari Ahmad ibnu Saleh, dari Abdullah ibnu Wahb, dari Umar ibnul Haris, dari Abu Usyanah yang telah mendengar dari Abdullah ibnu Amr, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Golongan yang mula-mula masuk syurga adalah kaum fakir miskin Muhajirin yang dengan keberadaan mereka semua hal yang tidak diinginkan terhindarkan; dan apabila mereka diperintahkan, maka mereka tunduk patuh mengerjakannya. Dan sesungguhnya seseorang dari mereka benar-benar mempunyai keperluan kepada sultan yang belum terpenuhi hingga ia mati, sedangkan keperluannya itu masih tersimpan di dalam dadanya. Dan sesungguhnya Allah menyeru syurga pada hari kiamat, maka syurga datang dengan segala keindahan dan perhiasannya. Lalu Allah berfirman, "Di manakah hamba-hamba-Ku yang telah berperang di jalan Allah, disakiti dalam membela jalan-Ku, dan berjihad di jalan-Ku? Masuklah kalian ke dalam syurga tanpa azab dan tanpa hisab.” Maka berdatanganlah para malaikat yang langsung bersujud (kepada-Nya) dan berkata, "Wahai Tuhan kami, kami selalu bertasbih dengan memuji-Mu sepanjang malam dan siang hari, dan kami selalu menyucikan Engkau, siapakah mereka yang lebih Engkau utamakan di atas kami?” Allah Swt. berfirman, "Mereka adalah hamba-hamba-Ku yang berjihad di jalan-Ku dan disakiti kerana membela jalan-Ku.” Maka para malaikat masuk ke tempat mereka dari semua pintu seraya mengucapkan, "Keselamatan terlimpahkan kepada kalian berkat kesabaran kalian.” Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
Abdullah ibnul Mubarak telah meriwayatkan dari Baqiyyah ibnul Walid, telah menceritakan kepada kami Artah ibnul Munzir, bahawa ia pernah mendengar seorang lelaki dari kalangan sesepuh yang ada dalam pasukan (kaum muslim) yang dikenal dengan nama Abul Hajjaj. Dia mengatakan bahawa ia duduk di majelis Abu Umamah, dan Abu Umamah mengatakan, "Sesungguhnya orang mukmin itu apabila masuk syurga, duduk menyandar di atas dipan-dipannya, sedangkan di hadapannya terdapat dua jajar barisan para pelayan, dan di ujung barisan pelayan terdapat pintu yang dijaga. Kemudian malaikat datang dan meminta izin untuk masuk, maka penjaga pintu berkata kepada pelayan yang ada di dekatnya, 'Ada malaikat datang meminta masuk.' Pelayan itu lalu memberitahukan kepada pelayan lain yang ada di sisinya, bahawa ada malaikat meminta izin untuk masuk, hingga sampailah kepada orang mukmin itu. Maka si orang yang mukmin berkata, 'Izinkanlah dia masuk.' Lalu pelayan yang ada dekat orang mukmin itu menyampaikan pesan itu kepada pelayan lain yang ada ddekatnya, hingga sampailah kepada pelayan yang berada di pintu masuk. Maka pelayan yang menjaga pintu membukakan pintunya untuk malaikat itu. Malaikat itu masuk dan mengucapkan selamat, lalu pergi." Demikianlah menurut riwayat Ibnu Jarir.
Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya melalui hadis Ismail ibnu Ayyasy, dari Artah ibnul Munzir, dari Abul Hajjaj Yusuf Al-Ilhani yang mengatakan bahawa ia pernah mendengar Abu Umamah menceritakan hadis ini. Lalu disebutkan hingga akhir hadis.
Dalam sebuah hadis disebutkan bahawa Rasulullah Saw. menziarahi kubur para syuhada setiap awal tahunnya dan mengucapkan ayat berikut kepada mereka: Keselamatan terlimpahkan kepada kalian berkat kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya kesudahan itu. (Ar-Ra'd: 24)
Hal yang sama dilakukan pula oleh Abu Bakar, Umar, dan Usman.
No comments:
Post a Comment